Tingkatkan Kinerja Organisasi, LDII Jabar Gelar Pelatihan Monev
Bandung. DPW LDII Provinsi Jawa Barat menggelar pelatihan aplikasi monitoring evaluasi (monev) untuk meningkatkan kinerja organisasi menuju organisasi modern, terbuka, dan transparan. Pelatihan yang diikuti seluruh DPD Kota/Kabupaten se-Jawa Barat ini dilaksanakan secara semi daring, studio utama di Sekretariat DPW LDII Provinsi Jawa Barat, Selasa (1/2/2022).
Para pemateri pada pelatihan ini merupakan pengurus DPW LDII Provinsi Jawa Barat, yakni Fadel Abrori SPi., MH (Wakil Sekretaris sekaligus Koordinator Monev) dan Arif Nurwandono, S.T (Kabiro Telekomunikasi, Informasi dan Aplikasi Telematika).
Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat, drg. H. Dicky Harun, Sp.Ort dalam sambutannya mengatakan, aplikasi monev ini merupakan tindak lanjut hasil Rakernas DPP LDII Tahun 2012 dan Musyawarah Nasional (Munas) VIII LDII 2016 yang mencanangkan bebas kertas (paperless). Sehingga dibutuhkan sistem pelaporan yang mudah dan aplikatif serta paperless.
“Solusinya ya berupa aplikasi monev. Aplikasi ini bisa diakses melalui website. Cara lainnya melalui aplikasi yang ada di playstore khusus untuk smartphone android. Dengan aplikasi ini, kami menargetkan ada peningkatan kinerja di semua level organisasi,” urainya.
Sementara itu, Fadel Abrori menambahkan, pelaksanaan monev dibutuhkan untuk mewujudkan LDII sebagai ormas Islam yang modern, terbuka, dan transparan. Sehingga perkembangan organisasi di semua tingkatan bisa dimonitor secara real time.
“Para dewan penasihat, pengurus harian, dan organ organisasi lainnya bisa mengakses dan memantau perkembangan tingkatan masing-masing organisasinya secara real time. Sehingga bisa mengevaluasi dan memberikan support agar bisa meningkatkan kinerja organisasi,” katanya.
Fadel melanjutkan, aplikasi ini akan memudahkan semua tingkatan organisasi, mulai dari tingkat DPW (provinsi-red) hingga tingkat PAC (kelurahan/desa-red) dalam melaporkan rencana dan kerja. Caranya dengan mengupload semua rencana dan kerja masing-masing tingkatan organisasi ke aplikasi ini.
“Dari rencana dan kerja yang dilaksanakan, kami akan mengevaluasi apakah pelaksanaan kerja sesuai dengan rencana yang diharapkan. Setelah itu, kami akan mengevaluasi atau mengontrol hasil kerja tersebut. Selanjutnya memberikan bimbingan bagaimana rencana kerja ke depan, sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan bisa melanjutkan kegiatan-kegiatan sebelumnya,” paparnya.
Lebih lanjut Fadel menguraikan, dengan aplikasi monev ini banyak keuntungan yang akan diperoleh. Salah satunya data kearsipan. Selama ini kearsipan atau dokumentasi merupakan salah satu kendala organisasi. Dengan monev, maka dokumentasi organisasi akan tercatat dan tersimpan di aplikasi ini.
“Jika sewaktu-waktu membutuhkan data, kita bisa mengaksesnya kapan pun dan dimana pun kita berada, sehingga bisa melakukan rapat kapan pun,” terangnya.
Fadel menjelaskan, melalui aplikasi monev bisa mengetahui level atau posisi kinerja kepengurusan, apakah sebagai ketua, sekretaris maupun pengurus biro, bagian, seksi dan sub seksi. “Nanti akan terlihat dimana posisi mereka. Apa berada pada level diam, stagnan, atau sudah mulai tumbuh dan berbuah.
“DPW akan memberikan apresiasi kepada DPD Kota/Kabupaten yang bisa mencapai level berbuah. Demikian juga DPD akan memberikan apresiasi kepada PC dan PAC yang mencapai level berbuah. Apresiasi ini merupakan support dan penghargaan agar bisa mempertahankan level kinerjanya,” imbuhnya.
Fungsi lain aplikasi ini, Fadel menambahkan, akan membantu kepengurusan berikutnya. Sebab tinggal melihat rekam jejak kepengurusan sebelumnya yang sudah berjalan tanpa mengulangi dari awal.
“Pengurus selanjutnya tinggal melanjutkan program mana yang belum jalan. Apakah sudah berkontribusi kepada masyarakat atau belum? Kami berharap semua PAC, PC, DPD maupun biro-biro DPW bisa berperan dan tumbuh serta berbuah dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat,” pungkas Fadel. (*)